Senin, 13 Juli 2009

KERAJAAN DI KUANTAN SINGINGI

Kerajaan Kandis
Tidak diketahui secara pasti, kapan berdirinya kerajaan Kandis. Yang pasti, kerajaan ini memang ada dan merupakan kerajaan tua yang keberadaannya mendahului Kuantan. Dalam kitab Negara Kertagama, terdapat nama-nama daerah di Sumatra yang termasuk dalam Kerajaan Majapahit. Kandis merupakan salah satu daerah yang disebut.Ibukota kerajaan Kandis diperkirakan berada di desa Sangau (Kecamatan Kuantan Mudik) yang sekarang dinamakan Padang Candi. Menurut situs Melayu online Padang Candi sebagai bukti keberadaan kerajaan Kandis pada masa dulu. Ditempat tersebut masih bisa ditemukan reruntuhan bangunan dan batu bata kuno disungai sekitarnya masih sering diketemukan mata kail,dihalaman rumah,dikebun masih sering ditemukan keramik kuno,anting,gelang emas dsb. tentang batu bata kuno tsb, diperkirakan merupakan reruntuhan candi tempat pemujaan/sembahyang agama hindu. Padang Candi untuk sementara ini masih dianggap sebagai pusat Kerajaan Kandis,tetapi diperkirakan pusat kerajaan adalah di di daerah Bukit Batabuah, yang sampai saat ini masih belum ditemukan lokasinya,kabar menggembirakan didapat baru2 ini bahwa telah ditemukan reruntuhan bangunan dari batu bata kuno menyerupai reruntuhan candi yang terdapat didaerah KASANG kuantan mudik,lokasinya berada jauh ditengah hutan,belum ada penelitian lebih lanjut tentang temuan tersebut.

Kandis merupakan sebuah kerajaan yang berdiri sendiri, karena daerahnya memang subur dan menghasilkan rempah-rempah, seperti lada. Tidak banyak yang dapat diketahui mengenai kerajaan Kandis ini, apalagi setelah dikalahkan oleh Jambi dan tidak diketahui secara pasti kapan serangan itu terjadi. Serangan dari Jambi itulah diperkirakan meruntuhkan kerajaan Kandis.Dan nama kota Lubuk jambi sendiri adalah untuk mengenang serangan kerajaan jambi tsb. Namun Kandis tidak lenyap begitu saja, kemudian muncul kerajaan Kuantan yang berpusat di sintuo(desa seberang teluk kuantan)

Kerajaan Kuantan
Menurut Melayu online Kisah berdirinya kerajaan Kuantan bisa dilihat dari kisah perjalanan Sang Sapurba(masih keturunan raja sriwijaya) Dalam perjalanannya untuk membangkitkan kembali bangsa Melayu, armada Sang Sapurba diba di Bintan. Disini ia menikahkan putranya, Sang Nila Utama dengan putrid kerajaan Bintan. Selanjutnya, Sang Sapurba kembali melanjutkan perjalanan kea rah barat daya untuk mencari tempat baru yang luas, dimana tempat bangsa Melayu. Akhirnya, armada Sang Sapurba sampai di muara sungai besar, yaitu Sungai Indragiri. Rombongan Sang Sapurba terus berlayar ke arah hulu sungai, hingga suatu ketika, rombongannya kehabisan air, sementara air sungai masih terasa asin. Kemudian Sang Sapurba memerintahkan pengikutnya agar membuat lingkaran rotan seukuran perisai besar. Setelah rotan tersebut jadi, Sang Sapurba meletakkannya diatas permukaan air sungai yang asin, kemudian mencelupkan kakinya kedalam lingkaran rotan tersebut. Tiba-tiba, air sungai yang semula asin berubah menjadi tawar. Konon, peristiwa tersebut terjadi didaerah Sapat, Indragiri Hilir. Rombongan Sang Sapurba mengambil perbekalan air secukupnya, kemudian kembali melanjutkan pelayaran menghulu Sungai Kuantan. Akhirnya, mereka sampai di pusat kerajaan Kuantan di Sintuo (desa seberang taluk Sekarang). Pada waktu itu kerajaan Kuantan tidak memiliki Raja. Oleh sebab itu kedatangan Sang Sapurba disambut gembira oleh Rakyat Kuantan, baik para pembesar, pemuka masyarakat, maupun rakyat jelata. Kemudian mereka mengangkat Sang Sapurba menjadi Raja, dengan persyaratan, Sang Sapurba bersedia membunuh Naga Sakti Muna yang telah merusak ladang milik rakyat.Sang Sapurba kemudian memerintahkan hulubalangnya, Pemasku Mambang untuk membunuh sang naga dengan berbekal sundang (pedang modern) pemberian Sang Sapurba. Hulubalang Permasku Mambang berhasil membunuh naga tersebut, sehingga Sang Sapurba diangkat menjadi raja di Kuantan dengan gelar “Trimurti Tri Buana”. Dengan Peristiwa ini, Kuantan kembali memiliki raja dan meneruskan warisan (dikutip dari melayu online).

Kerajaan Kandis menurut informasi tersebut terletak di Lubuk Jambi (Kecamatan Kuantan Mudik), sedangkan Kerajaan Kuantan berpusat di sintuo,dusunTuo Seberang Teluk Kuantan. Sekarang kita kembali ke pertanyaan semula “orang Kuantan asli datangnya dari mana?”. Berdasarkan kisah tersebut di atas orang Kuantan asli bukan berasal dari Melayu ataupun Minangkabau. Sebenarnya keberadaan Kerajaan Kandis yang sampai saat ini keturunannya mewarisi peninggalan-peninggalan Kandis masih ada. Fakta ini akan bisa diungkap dan dipublikasikan jika ingin diketahui kebenarannya oleh Riau bahkan Sumatra secara umum harus ada kejujuran dan komitmen dari pihak-pihak yang terkait untuk mengungkap secara jujur tentang Kandis yang sebenarnya.
Para blogger sekalian,bahwa kita orang Kuantan bukan berasal dari Minangkabau, dan bukan berasal dari Melayu. Menurut sejarah Kandis yang sebenarnya adalah bahwa “Kandis adalah Kerajaan Tertua di Sumatra” menurut cerita yang turun temurun di kalangan keturunan Kandis bahwa kerajaan Kandis itu sudah ada sejak abad ke 2 Masehi, jauh sebelum kerajaan Kutai, Pagarruyung dan kerajaan lainnya. Istilah dalam tombo adat Minagkabau “Gunung Merapi sebesar telur itik, dan gunung Singgalang sebesar telur ayam” itu di lihat di puncak bukit yang tertinggi didaerah Bukit Bertabuh tak jauh dari pusat Kerajaan Kandis. Jadi sebelum semuanya terbukti (bukan hanya sekedar cerita), perlu melakukan penelitian bidang Arkeologi atau benda-benda purbakala. teori saya adalah bahwa nenek moyang kita lah (orang Kuantan) yang sebenarnya memulai peradaban di Pulau Sumatra (yang sudah sering berganti nama: Pulau Perca, Pulau Swarna dwipa, Pulau Emas, Pulau Andalas, dan sekarang Pulau Sumatra). Semoga jawaban ini dapat memberikan gambaran, bahwa kita mempunyai karakter budaya sendiri.
Semoga kebenaran ini akan segera terbukti.amiin.(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar